Home » Posts tagged 'brand'
Tag Archives: brand
Media Sosial VS Website : Strategi Brand Building
Pendekatan terhadap brand building telah mengalami evolusi signifikan dengan munculnya media sosial. Media sosial menawarkan platform yang luas dan dinamis untuk membangun dan memperkuat merek, menghubungkan bisnis dengan audiens target mereka secara langsung dan efektif. Namun, perdebatan tentang kecukupan media sosial sebagai satu-satunya alat untuk membangun branding tanpa keberadaan website masih berlanjut. Mari kita bahas pro dan kontra memiliki media sosial sebagai alat utama untuk membangun branding, serta pentingnya website dalam strategi pemasaran digital yang komprehensif.
(more…)Jualan di Marketplace Atau Punya Web Sendiri?
Definisi e-Marketplace secara bahasa berarti “pasar” di Internet. Sebagaimana pasar pada umumnya , pasar yang satu ini juga merupakan tempat jual beli barang sehingga di wilayah ini merupakan satu wilayah sebagai tempat bertemunya antara seller dan buyer. Dengan adanya pasar global yang tak terbatas, mendorong para pelaku bisnis untuk melakukan inovasi untuk memanfaatkan media online sebagai lahan bisnis.
Desainer Grafis Perlu Tahu Marketing
Kira-kira kalimat seperti itulah yang sering kita dengar bila berhadapan dengan klien. Tidak salah memang kalimat seperti itu terlontar dari mulut mereka, tapi satu hal yang perlu di ketahui adalah penjualan itu tidak hanya bergantung hanya kepada desain saja. Banyak faktor lain yang mempengaruhi, seperti harga, kualitas produk, keadaan ekonomi dan politik, trend pasar, dan lainnya.
Namun kalimat di atas juga memang benar adanya. Kenapa? Karena mau tidak mau desain adalah ujung tombak dari marketing (strategi), kalau strategi nya bagus, tetapi desain (pengalaman pelanggan/user experience) tidak mendukung, ya sama saja bohong. Itu artinya kita gagal mengkomunikasikan produk (pesan) klien tersebut, dan ujung-ujung nya target penjualan tidak tercapai.
Jenis-jenis Iklan Berdasarkan Tujuannya
Berdasarkan tujuannya, secara umum iklan dibagi menjadi :
- Commercial Advertising
- Corporate Advertising
- Public Service Advertising
Commercial Advertising terdiri dari :
- Iklan Strategis, yaitu iklan yang digunakan untuk membangun merek. Hal itu dilakukan dengan mengkomunikasikan nilai merek dan manfaat produk. Perhatian utama dalam jangka panjang adalah memposisikan merek serta membangun pangsa pikiran dan pangsa pasar/positioning.
- Iklan Taktis, yaitu iklan yang memiliki tujuan yang mendesak. Iklan ini dirancang untuk mendorong konsumen agar segera melakukan kontak dengan merek tertentu. Pada umumnya iklan ini memberikan penawaran khusus jangka pendek yang memacu konsumen memberikan respon pada hari yang sama.
Corporate Advertising sering kali berbicara tentang nilai-nilai warisan perusahaan, komitmen perusahaan kepada pengawasan mutu, peluncuran merek dagang/logo perusahaan yang baru atau mengkomunikasikan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sekitar. Bertujuan membangun citra suatu perusahaan yang pada akhirnya diharapkan juga membangun citra positif produk/jasa yang diproduksi oleh perusahaan tersebut.
Public Service Advertising merupakan bagian dari kampanye social marketing yang bertujuan menjual gagasan/ide untuk kepentingan atau pelayanan masyarakat.
Materi perkuliahan dari berbagai sumber.
Logo dan Brand
Logo adalah salah satu bentuk iklan yang singkat dan menjadi salah satu tantangan terbesar bagi para graphic designer. Selain menjadi tanda pengenal yang segera membawa imajinasi seseorang kepada pemilik logo, juga harus membawa pesan yang besar dalam ruang yang sempit (Miller & Brown, Rockport Publisher). Logo atau tanda gambar merupakan identitas untuk menggambarkan citra dan karakter suatu lembaga / perusahaan / organisasi.
Secara singkat logo mempunyai pengertian sebagai berikut :
- Logo ibarat pakaian, mencerminkan pemakainya.
- Logo mencerminkan style / jenis usaha.
- Logo digunakan untuk membangun citra perusahaan, sugesti, kepercayaan, rasa memiliki, menjaga image, untuk solidaritas dan meningkatkan prestasi.
- Logo tidak berdiri sendiri, didukung oleh brand dan produk.
Berikut ini perkembangan logo :
- Tahun 1900 : Menekankan pada fitur (“What it is?”)
- Tahun 1925 : Menekankan pada keuntungan (“What it does?”)
- Tahun 1950 : Menekankan pada pengalaman (“What you feel?”)
- Tahun 2000 : Menekankan pada identitas (“Who you are?”)
Beberapa kriteria logo yang baik menurut David E. Carter, penulis “The Big Book of Logo”, adalah sebagai berikut :
- Original ; Unik, khas.
- Legible ; Mudah dibaca.
- Simple ; Sederhana.
- Memorable ; Mudah diingat.
- Assosiated ; Mudah diasosiasikan dengan perusahaan.
- Adaptable ; Mudah diadaptasi di semua media cetak.
Sumber: Lecturer material, 2014.
Bagaimana Strategi Branding Anda di Studi Kasus Ini?
Sebuah perusahaan baru dengan produk makanan cepat saji ingin mempromosikan dan memperkenalkan merek baru mereka ditengah banyaknya produk serupa dari kompetitor. Makanan cepat saji ini terdiri dari :
- Ayam goreng dengan bumbu yang renyah dan gurih.
- Nasi putih.
- Kentang goreng.
- Makanan pasta.
- Minuman sehat berupa juice jeruk dan lemon tea dingin.
Khalayak sasaran (target audiens) adalah remaja dan generasi muda produktif dengan rentang usia 13-25 tahun. Kondisi psikografis-nya termasuk kelompok masyarakat yang selalu ingin bersosialisasi (kongkow) di lokasi tertentu, mencoba hal-hal baru, ceria, menyukai tantangan dan dekat dengan perkembangan teknologi informasi. Tingkat ekonomi dan sosial-nya termasuk kelas B (menengah) di kota-kota besar. Kebiasaan (perilaku sosial) mereka seperti remaja pada umumnya, yaitu menyukai media sosial, film, animasi, game, dll.
Soal:
- Tuliskan ide nama merek (brand) dari produk diatas yang Anda sarankan.
- Gambarkan (ilustrasi) logo dari produk diatas yang Anda pikirkan beserta tagline-nya.
- Jelaskan makna logo dan tagline tersebut.
- Konsep promosi dengan menggunakan mutimedia seperti apa yang sesuai dengan produk tersebut dan sesuai dengan khalayak sasaran mereka? (TVC, Klip film pendek, website, game offline, atau Klip film animasi pendek dan lengkapilah dengan sinopsis, sitemap, gameplay atau ilustrasi karakter yang diperlukan)
Promosi dalam bentuk media cetak pasti diperlukan disini. Buatlah rancangan mini banner-nya dan tuliskan konsep tipografi dan warna yang Anda gunakan.
Sumber: Soal Ujian Akhir Senester, Jurusan Desain Multimedia, STDI, Jakarta 2014.
Mengintip Perilaku Konsumen Untuk Strategi Branding
Dalam proses pengambilan keputusan pembelian, konsumen sangat dipengaruhi oleh aspek-aspek strategi marketing yang dilakukan oleh marketer. Strategi marketing yang dilakukan adalah :
- Strategi Produk
- Strategi Harga
- Strategi Distribusi
- Strategi Promosi (Komunikasi Pemasaran)
Dalam melakukan strategi produk ada beberapa hal yang bisa dilakukan, diantaranya yaitu :
- Product Portfolio
-
Packaging & Labeling
-
Branding Strategy
- Lifestyle
Produk tidak hanya menawarkan real value,tapi produk juga menawarkan benefit untuk situasi atau pemecahan masalah konsumen. Misalnya :
-
Konsumen tidak membeli pest control,tapi konsumen membeli bug- free enviroment.
- Konsumen tidak membeli mobil Lexus, tapi konsumen membeli kemewahan,status, kenyamanan & social appeals.
-
oKonsumen datang ke cafe bukan hanya dikarenakan lapar, tapi konsumen datang untuk berinteraksi sosial.
Strategi branding sangat diperlukan untuk memasarkan produk. Secara praktis, brand -> immediately come to consumer’s mind to solving the problems. Misalnya :
-
Where can I find information quickly?
-
Where can I get a quick meal & make my kids happy?
-
Where can I get the best dealon car insurance?
-
Where can I buy everything I need, all at decent price?
-
How do I find a value-priced hotel in Jakarta?
Untuk seorang konsumen, branding membuat proses pengambilan keputusan pembelian menjadi lebih efisien dan lebih mudah dibandingkan apabila tidak ada branding.
Dari berbagai sumber.
Advertising Harus Mengubah Cara Pandang Orang
Pekerjaan yang sangat menantang bagi seorang strategic media planner dalam mengubah perilaku konsumen adalah emotion dan caution. Hal ini diungkapkan oleh seorang praktisi di dunia advertising. Sebenarnya advertising tidak terlepas dari obyektif mengubah cara pandang orang terhadap sesuatu.
Jika sebuah brand (merk) berhasil mengubah persepsi dan tingkah laku khalayak, hal tersebut akan berdampak positif bagi brand tersebut. Misalnya, ketika sebuah brand bisa mengingatkan orang untuk mencuci tangan terlebih dahulu sebelum makan, maka konsumen akan selalu mengingat brand tersebut -ketika akan mencuci tangan sebelum makan- tanpa perlu menyebutkan brand-nya.
Sumber: Paramita Mohamad, Strategic Media Planner.